Eatatcrisp, Freemason merupakan salah satu organisasi tertua dan paling misterius di dunia. Di Indonesia, teori konspirasi yang melibatkan tokoh-tokoh besar seperti Bung Karno dan Bung Hatta dengan Freemason sering kali menarik perhatian. Berdasarkan berbagai sumber, termasuk buku Paul William van de Veur berjudul “Freemasonry,” berikut adalah sebuah artikel yang mengeksplorasi teori ini.
Sejarah Masuknya Freemason ke Indonesia
Kolonialisme Belanda dan Awal Mula Freemason
Freemason pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-18 melalui kolonialisme Belanda. Pada tahun 1762, sebuah loji (loge) Freemason bernama LA CHOISIE didirikan di Batavia (sekarang Jakarta). Keberadaan loji ini menandai awal mula pengaruh Freemason di Indonesia.
Masuknya Freemason ke Masyarakat Pribumi
Pada abad ke-19, Freemason mulai merambah ke masyarakat pribumi. Raden Saleh, seorang pelukis terkenal, dikenal sebagai pribumi pertama yang menjadi anggota Freemason. Keanggotaan dalam organisasi ini biasanya terdiri dari orang-orang dengan jabatan tinggi, intelektual, atau pengusaha.
Teori Konspirasi: Bung Karno dan Bung Hatta
Freemason dan Tokoh Pergerakan Nasional
Berdasarkan buku Paul William van de Veur, teori konspirasi menyatakan bahwa Bung Karno dan Bung Hatta pernah di goda untuk bergabung dengan Freemason. Pada masa perjuangan kemerdekaan, pengaruh Freemason di kalangan intelektual dan pemimpin nasional sangatlah signifikan. Freemason dikenal memiliki jaringan luas yang dapat mempengaruhi kebijakan politik dan ekonomi.
Strategi Freemason dalam Menarik Anggota
Freemason menggunakan berbagai cara untuk menarik anggota baru, termasuk menawarkan dukungan finansial dan politik. Bagi tokoh seperti Bung Karno dan Bung Hatta, tawaran semacam ini tentu menarik, terutama dalam konteks perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Namun, tidak ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa mereka benar-benar bergabung dengan Freemason.
Lihat juga:
Akhir dari Pengaruh Freemason di Indonesia
Penghapusan Pengaruh Kolonialisme
Setelah Indonesia merdeka, segala sesuatu yang berbau kolonialisme, termasuk Freemason, mulai di musnahkan. Pemerintah Indonesia melihat Freemason sebagai bagian dari warisan kolonial yang harus di hapuskan. Loji-loji Freemason di Indonesia akhirnya di tutup, dan aktivitasnya di larang.
Penutupan Loji dan Pengaruh Freemason
Pada era Orde Baru, keberadaan Freemason semakin tidak di terima di Indonesia. Segala aktivitas yang berkaitan dengan Freemason di anggap ilegal dan bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan. Dengan demikian, pengaruh Freemason di Indonesia berangsur-angsur hilang.
Kesimpulan
Teori konspirasi mengenai Bung Karno dan Bung Hatta yang pernah di goda oleh Freemason tetap menjadi misteri dan bahan spekulasi. Meskipun pengaruh Freemason pada awalnya cukup kuat di Indonesia, terutama di kalangan elit, akhirnya organisasi ini kehilangan pengaruhnya seiring dengan usaha pemerintah untuk menghapuskan segala bentuk kolonialisme.
Sebagai penutup, penting untuk di ingat bahwa teori konspirasi sering kali tidak memiliki bukti yang kuat dan lebih banyak di dasarkan pada spekulasi. Namun, memahami sejarah dan konteks masuknya Freemason ke Indonesia dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai dinamika politik dan sosial pada masa itu.