The White Stripes Bukanlah Kakak Beradik Melainkan Suami Istri

Ketika mendengar nama The White Stripes, banyak orang langsung terbayang pada duo musik dengan gaya minimalis dan energi yang meledak-ledak. Meg White, dengan permainan drum sederhana namun penuh karakter, dan Jack White, dengan suara vokal khas serta permainan gitar yang memukau, menciptakan perpaduan sempurna yang membentuk identitas mereka. Namun, selama bertahun-tahun, ada kesalahpahaman yang cukup menarik banyak yang mengira mereka adalah kakak beradik, padahal mereka sebenarnya adalah pasangan suami istri.

Mengapa Banyak yang Mengira Mereka Kakak Beradik?

Dari awal kemunculan mereka, The White Stripes secara sadar membangun citra visual yang sederhana namun penuh teka-teki. Warna merah, putih, dan hitam menjadi elemen utama dalam semua materi promosi mereka, mulai dari sampul album hingga pakaian di atas panggung. Di sisi lain, Jack dan Meg White selalu memperkenalkan diri mereka sebagai “kakak beradik.” Pernyataan ini membuat banyak orang percaya bahwa hubungan mereka adalah sedarah, bukan romantis.

Alasan di balik strategi ini sebenarnya sangat cerdas. Jack White pernah menyatakan bahwa ia ingin orang-orang fokus pada musik mereka, bukan pada kehidupan pribadi mereka. Dengan menyebut diri mereka sebagai kakak beradik, mereka berusaha menghindari spekulasi media tentang hubungan pernikahan mereka yang bisa mengalihkan perhatian publik dari karya seni mereka.

The White Stripes Bukanlah Kakak Beradik Melainkan Suami Istri

Fakta Hubungan Jack dan Meg White

Meski dikenal sebagai duo yang solid, fakta bahwa Jack dan Meg adalah pasangan suami istri baru terungkap setelah karier mereka mulai menanjak. Mereka menikah pada tahun 1996, sebelum akhirnya membentuk The White Stripes pada tahun 1997. Nama belakang Meg yang asli adalah Gillis, namun setelah menikah dengan Jack, ia mengadopsi nama belakang “White,” yang kemudian menjadi identitas dari nama band mereka.

Lihat Juga :  Robert Johnson Menjual Jiwanya Pada Setan

Namun, hubungan pernikahan mereka tidak berlangsung lama. Pasangan ini bercerai pada tahun 2000, hanya beberapa tahun sebelum album mereka mulai mendunia. Meskipun perceraian sering kali menyebabkan keretakan dalam hubungan profesional, Jack dan Meg berhasil menjaga profesionalitas mereka. The White Stripes terus menghasilkan karya-karya besar seperti “Seven Nation Army” dan “Fell in Love with a Girl” tanpa menunjukkan konflik di depan publik.

Pengaruh Mitos “Kakak Beradik” terhadap Karier Mereka

Strategi untuk memproyeksikan diri sebagai kakak beradik ternyata memiliki dampak yang signifikan terhadap persepsi publik. Banyak penggemar merasa lebih mudah mengidentifikasi musik mereka sebagai sesuatu yang murni, tidak tercampur oleh dinamika hubungan romantis. Selain itu, hubungan yang “terlihat” sederhana ini selaras dengan filosofi musik mereka yang minimalis.

Namun, ketika fakta tentang hubungan mereka sebagai mantan suami istri mulai tersebar luas, publik justru semakin tertarik dengan cerita di balik layar band ini. Meskipun demikian, reputasi The White Stripes sebagai pelopor musik garage rock tetap utuh.

Kesimpulan

The White Stripes adalah contoh sempurna bagaimana sebuah band dapat menggunakan misteri dan strategi untuk membangun citra yang unik. Dengan mengklaim sebagai kakak beradik, mereka berhasil mengalihkan perhatian publik dari kehidupan pribadi mereka, memungkinkan fokus penuh pada musik yang mereka ciptakan. Sebagai pasangan dan duo profesional, Jack dan Meg White meninggalkan jejak abadi dalam dunia musik rock.

Transisi fakta ke mitos hubungan mereka menjadi daya tarik band ini, membuktikan seni butuh misteri untuk dikenang.